Senin, 6 November 2023

0

UPT Kebersihan Wilayah II DLH Giatkan Komposting

Bagikan artikel ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on google

Rumah kompos yang ada di wilayah UPT 2 Kota Semarang dibangun pada tahun 2021. Saat in dikelola oleh UPT II sendiri. Proses komposting dimulai dari penebangan ranting-ranting pohon yang ada di sekitar UPT. Hasil dri penebangan PLN dan hasil dari kerja bakti warga. Ranting-ranting pohon dan daun yang masih hijau di jemur sampai kering. Daun-daun yang sudah kering dapat dimasukkan kedalam mesin cacah dan jadilah kompos daun. Kompos terbentuk dari bahan-bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, ranting, sisa tanaman, dan limbah organik lainnya. Bahan-bahan tersebut mengalami proses dekomposisi menjadi bahan yang lebih stabil dan kaya akan nutrisi. Proses pembuatan kompos adalah dengan cara menguraikan bahan organik, seperti sisa makanan, daun kering, dan limbah organik lainnya. Diubah menjadi pupuk alami yang kaya akan nutrisi dan baik untuk tanaman. Berdasarkan buku Cara Praktis Membuat Kompos, berikut adalah langkahlangkah cara membuat kompos sebagai jawaban dari pertanyaan jelaskan proses pembuatan kompos secara sederhana.

  1. Memilih Lokasi
    Pilihlah lokasi yang sesuai untuk tempat pembuatan kompos. Lokasi ini harus memiliki akses yang mudah dan dapat dijangkau sepanjang tahun. Tempat yang baik bisa di halaman belakang rumah, di taman, atau di area yang cukup terbuka.
  2. Mengumpulkan Bahan Organik
    Kumpulkan bahan organik yang akan digunakan dalam kompos. Bisa termasuk sisa makanan, daun kering, ranting kecil, sisa tanaman, dan bahan organik lainnya. Hindari bahan-bahan seperti daging, produk susu, dan bahan yang bisa menarik hewan pengganggu.
  3. Potong dan Hancurkan Bahan
    Potong atau hancurkan bahan organik menjadi ukuran yang lebih kecil. Ini akan mempercepat proses dekomposisi karena permukaan yang lebih besar akan terpapar oleh mikroorganisme.
  4. Membuat Tumpukan atau Bak Kompos
    Buat tumpukan atau bak kompos di lokasi yang telah dipilih. Tumpuk bahan-bahan organik tersebut dalam lapisan yang berbeda antara bahan hijau (misalnya, sisa makanan) dan bahan coklat (misalnya, daun kering). Tahap ini akan sangat membantu dalam menciptakan keseimbangan karbon dan nitrogen yang dibutuhkan untuk dekomposisi. Pastikan bak kompos ini berada dalam kelembaban yang sesuai.
  5. Menambahkan Air
    Semprot atau berikan air pada tumpukan kompos agar selalu lembab, tetapi tidak terlalu basah. Kompos memerlukan kelembaban untuk proses dekomposisi, tetapi terlalu banyak air dapat membuatnya berbau busuk.
  6. Aduk Secara Berkala
    Aduk tumpukan kompos secara berkala, setidaknya sekali atau dua kali sebulan. Ini akan membantu memastikan bahwa udara dan mikroorganisme yang memecah bahan organik tersebar dengan baik.
  7. Tunggu Proses Dekomposisi
    Tunggu beberapa bulan tergantung pada kondisi cuaca dan jenis bahan organik yang digunakan. Proses kompos selesai ketika bahan-bahan tersebut telah menjadi pupuk matang yang berwarna gelap dan tanah dengan aroma yang berasal dari bahan organik yang telah terurai. Setelah kompos matang, dapat langsung digunakan sebagai pupuk untuk tanaman di kebun atau taman. Kompos alami ini akan meningkatkan kesuburan tanah dan membantu tanaman tumbuh dengan baik. Penting untuk diingat bahwa dalam pembuatan kompos, kesabaran adalah kunci. Proses dekomposisi memerlukan waktu, tetapi dengan menjalankan langkah-langkah di atas dapat menghasilkan pupuk alami yang bermanfaat bagi tanaman dan ramah lingkungan.

Demikian penjelasan mengenai cara membuat kompos, sebagai jawaban dari pertanyaan jelaskan proses pembuatan kompos secara sederhana. Mengompos bisa dipraktikkan dengan mudah di rumah.

 

Baca juga

Apa komentar kamu?

Jalan Tapak, Tugurejo, Semarang,
Jawa Tengah, 50151
Jam Pelayanan:
Sen – Jum: 08:00 – 16:00 WIB

Temukan Kami

Hubungi Kami

Copyright © 2024. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang