Sedikit-sedikit Lama-lama Jadi Penyakit, AYO! Budayakan Lingkungan Sehat, tentunya kita tidak mau hidup dalam kungkungan penyakit bukan? Oleh karenanya penting untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, nyaman dan sehat. Berbagai kebiasaan buruk yang masih sering dilakukan masyrakat adalah buang sampah sembarangan di pinggir jalan ataupun sungai.
Akibat dari hal itu, lingkungan jadi tercemar. Penyakit yang macam-macam pun datang menyerang. Beberapa penyakit yang akan datang bila lingkungan tidak bersih diantaranya sebagai berikut.
- Disentri
Penyakit ini menyerang usus besar, reaksi yang didapat adalah diare parah. Ada pula yang disertai darah ketika BAB. Penyakit disentri terjadi karena makanan yang dikonsumsi manusia terkontaminasi bakteri yang ada pada feses itu sendiri. Selain lingkungan harus tetap bersih, penting adanya untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
- TBC (Tuberculosis)
Penyakit TBC menyerang paru-paru, usus dan kelenjar betah bening, penyebabnya adalah bakteri micobacterium tuberculosa. Penyakit yang satu ini dapat menular lewat udara, jadi hati-hati ya. Jaga lingkungan agar tetap bersih. Kenakan masker setiap saat dibutuhkan.
- Malaria dan Demam Berdarah
Penyakit yang sangat populer kala musim hujan tiba. Namun efek yang diberikan sangat berbahaya, bisa menyebabkan kematian bila penanganan terlambat dan tidak tepat. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini bermula dari genangan air, nyamuk banyak berkembang biak di dalamnya sehingga akan mengganas bila hujan tiba. Tutup semua genangan air dan jangan biarkan ada baju yang menggantung.
- Tifus
Penyakit yang memiliki gejala demam tinggi sama dengan demam berdarah ini menyerang usus halus. Makanan yang tidak bersih dalam penyajiannya menjadi salah satu sebab. Selain itu, lingkungan yang tidak bersih adalah merupakan faktor utama.
Tanamkan Budaya Hidup Bersih Sejak Dini
Edukasi tentang budaya lingkungan yang bersih ini perlu. Bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil yakni jenjang pendidikan anak TK atau SD. Sekolah dapat mengadakan kegiatan sosialisasi dampak akibat lingkungan yang tercemar, penyakit apa saja yang akan muncul serta dampak kelingkungan lain bagi mahluk hidup. Tidak perlu menunggu edukasi dari pihak luar, pihak sekolah bisa melakukannya sendiiri. Diikuti dengan program nyata menyediakan bak-bak sampah di sudut sekolah yang dirasa perlu.
Masa anak-anak adalah masa yang pas untuk mengarahkan serta membentuk karakternya yang akan dibawa sampai mereka dewasa. Lingkungan juga bukan hanya ditempati dan dinikmati oleh manusia masa kini. Ketika anak-anak dewasa nanti apa yang akan terjadi bila ternyata mereka hidup dalam lingkungan yang sudah amburadul. Kumuh. Sampah ada dimana-mana dan penyakit semakin bermacam-macam serta semakin sulit ditemukan obatnya.
Sebelum sampai di sekolah, keluarga adalah agen pertama yang menyalurkan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih. Ajarkan anak untuk selalu membersihkan lingkungannya, buang sampah pada tempatnya dengan memisah-misah jenis sampah, mencuci tangan sampai bersih sebelum makan serta berhati-hati dalam memilih jajanan.
Penyakit demam berdarah misalnya, muncul akibat populasi nyamuk yang meningkat dan tidak diberhentikan. Genangan-genangan air serta gantungan-gantungan kain (korden, pakaian dan lain-lain) merupakan sumber bibit nyamuk untuk berkembang. Sebisa mungkin tak ada tempat-tempat yang menggenang untuk membatasi gerak si nyamuk pembawa penyakit.
Bila lingkungan bersih, hidup akan nyaman dan sehat. Lingkungan juga merupakan aset berharga dalam keberlangsungan hidup manusia. Tanpa lingkungan yang bersih dan sehat, maka hidup manusia akan terganggu. Bakteri dan virus pun akan berevolusi dan semakin sulit ditemukan solusinya.