Kamis, 19 November 2020

Pencemaran Sungai Batanghari yang Berakibat Fatal

Bagikan artikel ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on google

Pencemaran Sungai Batanghari – Sungai adalah salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar yang mana jika kekeringan tiba sungai tersebut bisa digunakan sebagai sumber mata air untuk kehidupan masyarakat. Pada zaman dahulu, banyak warga yang memanfaatkan air sungai tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi dan masih banyak lagi lainnya. Saat itu air sungai masih jernih dan sehat, berbeda dengan saat ini yang mana air sungai dipenuhi dengan limbah cair. Selain itu menangkap ikan dengan zat kimia berbahaya juga menyebabkan pencemaran sungai semakin bertambah parah. Sungai yang saat ini suda mulai tercemar adalah Sungai Batanghari. Pencemaran Sungai Batanghari tersebut menyebabkan dampak yang sangat fatal.

Awal Mula Kejadian

Pada tanggal 3 Oktober 2017 masyarakat Jambi tepatnya di Desa Teluk Rendah, Kecamatan Tebo Ilir, Tebo menjadi geger karena banyak yang mengeluhkan gatal-gatal terutama anak-anak. Masyarakat yang ada di Jambi mengalami gatal-gatal yang cukup ekstrem sebab disertai dengan nanah. Menurut karyawan di salah satu perusahaan swasta yang ada di dekat daerah tersebut mengemukakan bahwa penyakit kulit diduga akibat dari pencemaran Sungai Batanghari. Korbannya pun cukup banyak yang mana gatal-gatal tersebut menyerang orang tua, anak SD dan TK.

Salah satu TK yang terserang gatal-gatal adalah TK Cahaya Hati yang letaknya ada di Desa Teluk Rendah Ilir. Staff TK yang bernama Radiah mengemukakan bahwa di TK Cahaya Hati tersebut korbannya sudah ada puluhan anak. Gatal-gatal tersebut terjadi selama sebulan ini dan jumlah korbannya pun semakin bertambah.  Radiah juga menduga jika penyebabnya adalah Sungai Batanghari yang sudah semakin tercemar. Di sungai tersebut dipenuhi dengan limbah perusahaan yang mana saat musim hujan seperti saat ini limbah akan mudah sekali mengalir ke sungai.

image-jambiupdate.com

Orang tua murid bernama Amin mengatakan bahwa rata-rata masyarakat yang ada di sekitar sungai tersebut menggunakan air PDAM yang airnya berasal dari Sungai Batanghari. Di saat musim hujan limbahnya akan mudah mengalir ke sungai disebabkan oleh aliran air hujan yang deras. Dampaknya pun bisa dirasakan terutama anak-anak yang sistem imunnya masih lemah. Amin juga menambahkan dampak dari limbah perusahaan tersebut tidak dirasakan sebulan ini saja, namun sudah hampir satu tahun yang lalu namun yang terparah barulah dirasakannya kali ini.

Kepala Desa Teluk Rendah Ilir Jazmi membenarkan bahwa masyarakat di desanya banyak yang mengeluhkan gatal-gatal yang ekstrem. Kades (Kepala Desa) memiliki dugaan yang kuat jika pencemaran sungai lah yang menjadi penyebabnya. Sedangkan dugaan kedua menurutnya berada di PDAM yang mengolah air yang disalurkan kepada masyarakat tersebut. Untuk bisa memastikannya Jazmi harus melakukan pengusutan lebih lanjut agar didapatkan kepastian dan bukan hanya sekadar dugaan semata.

image-arraziibrahim.com

Ketika sudah terjadi pencemaran, air sungai menjadi tidak berkualitas. Air sungai tercemar yang dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit yang merusak organ tubuh dan jika digunakan untuk mandi cuci kakus bisa menyebabkan terkena penyakit kulit. Pencemaran Sungai Batanghari harus menjadi perhatian masyarakat di Indonesia supaya kesadaran untuk menjaga lingkungan sungai menjadi semakin meningkat.

Baca juga

1 Komentar

  • irvan
    Senin, 25 Desember 2017

    Izin nenyertakan artikel untuk tugas kuliah

Apa komentar kamu?

Jalan Tapak, Tugurejo, Semarang,
Jawa Tengah, 50151
Jam Pelayanan:
Sen – Jum: 08:00 – 16:00 WIB

Temukan Kami

Hubungi Kami

Copyright © 2024. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang