Pencemaran yang terjadi pada air, tentu saja akan sangat memberikan dampak yang negative pada makhluk hidup. Baik manusia, hewan, bahkan lingkungan dan juga ekosistem yang ada disekitarnya. Air yang tercemar, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Dan, mengerikannya adalah hampir semua wilayah di Indonesia memiliki air yang tercemar pada lokasi-lokasi tertentu. Misalnya saja pencemaran air yang ada di Kota Semarang. Namun, tenang saja, karena pemerintah kota setempat kini lebih giat dalam upaya mencegah pencemaran air di Kota Semarang.
Semarang merupakan salah satu kota industri yang ada di Jawa Tengah. Banyak sekali area-area industri yang bersebelahan langsung dengan lingkungan masyarakat. Sehingga, jika industri tersebut melakukan kecurangan dengan membuang limbah sembarangan. Dan akhirnya mencemari, khususnya limbah cair yang mencemari air. Maka dampaknya akan sangat langsung terasa pada masyarakat sekitar.
Misalnya saja pabrik tahu yang ada di kawasan wisata Bandungan. Pabrik tahu yang ada di kawasan tersebut, merupakan pabrik terbesar yang ada di Semarang. Dan sebagai pabrik yang besar, otomatis limbah yang dihasilkan juga besar. Seperti yang kita ketahui, bahwa pabrik tahu memiliki limbah yaitu air ampas tahu. Yang baunya sangat menyengat, dan juga mengandung beberapa bahan berbahaya seperti adanya kandungan gas metana.
Tentu saja jika air sungai di sekitar pabrik sampai tercemar. Maka tumbuhan yang berada di area sungai akan mati. Karena gas metana yang panas. Dan juga tidak baik jika sampai air dikonsumsi. Maka, pemerintah setempat pada akhirnya mengambil langkah.
Melalui sebuah karang taruna di daerah tersebut. Maka limbah ampas tahu di ubah menjadi sumber energy yaitu biogas. Dimana sumber energy ini di manfaatkan oleh masyarakat sebagai pembangkit listrik. Dan kini masyarakat sekitar pabrik merasakan secara langsung dampak adanya limbah sebagai energy bagi mereka. Inilah satu wujud kepedulian pemerintah Semarang dalam rangka memerangi pencemaran lingkungan.
Selain itu, semarang juga terkenal dengan kawasan wisata rawa peningnya. Namun sayang, saat ini hampir seluruh permukaan rawa pening tertutup oleh eceng gondok. Tanaman yang satu ini tumbuh tak terkendali akibat adanya limbah cair rumah tangga seperti air bekas cucian baju atau air sabun yang mengalir ke rawa. Sehingga, air limbah tersebut menjadi nutrisi bagi tanaman eceng gondok. Dan akhirnya terjadi blooming eceng gondok. Dan saat ini, tanaman eceng gondok tersebut juga telah dibasmi sedikit demi sedikit. Yaitu dengan menggunakannya sebagai sumber energy biogas. Gas yang di hasilkan digunakan untuk memasak.
Selain itu, tak sedikit masyarakat yang memanfaatkan tanaman eceng gondok untuk diubah menjadi sebuah kerajinan khas kawasan wisata rawa pening. Sehingga, saat berkunjung ke wisata rawa pening, Anda bisa juga turut mencegah pencemaran lingkungan dengan membeli cindera mata dari tanaman eceng gondok tersebut.
Nah, itulah beberapa faktor penyebab pencemaran air di kota semarang. Beserta dengan cara pencegahan pencemarannya. Hal ini tentu saja menunjukkan betapa kebersihan lingkungan hidup benar-benar sangat di perhatikan di kota semarang. Maka tak heran jika kota yang satu ini selalu mendapatkan penghargaan sebagai kota adipura. Karena memang terdapat bukti nyata bahwa lingkungan semarang begitu bersih. Dan juga sangat diperhatikan oleh pemerintah setempat. Tak heran jika kota yang satu ini seringkali menjadi sebuah sorotan dan juga percontohan bagi kota-kota yang lainnya.