TPA atau Tempat Pembuangan Akhir pada prinsipnya dibangun dengan berbasis teknologi. Pembuatan TPA sampah sendiri bisa memakan biaya yang jumlahnya tidak sedikit. Diperlukan kajian yang cukup matang sebelum proses pembuatan TPA sampah.Tujuan pembuatan TPA sampah antara lain adalah untuk menampung sampah-sampah dari pasar yang jumlahnya sangat banyak. Lalu, bagaimana sebenarnya pembuatan TPA sampah?
Pembuatan TPA Sampah Berbasis Teknologi
Pembuatan sampah berbasis teknologi pada prinsipnya memiliki konsep seperti pembuatan TPA pada umunya sbb:
– Pembangunan TPA memiliki integrasi dengan pengelolaan sampah.
– TPA dirancang dengan sarana prasarana yang memadai.
– TPA dapat dioperasikan secara efektif.
– Melakukan pemantauan sarana TPA baik sebelum beroperasi maupun setelah beroperasi.
– Pengelolaan sampah direncanakan secara terpadu dan tepat guna.
– Pengoperasian TPA direncanakan dengan fungsi regional.
– Adanya rencana kesatuan jaringan sistem operasi antara TPS dan TPA.
Pembuatan sampah berbasis teknologi sendiri menerapkan 2 sistem, yaitu: sanitary (sanitasi/pembersihan) dan komposting.
Sampah-sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi suatu benda lain yang bermanfaat. Sedangkan sampah organik dikonversikan menjadi pupuk kompos.
Pembuatan Kompos di TPA
Teknologi pengolahan sampah yang kini kian semakin berkembang pesat, dapat mengolah sampah organik di TPA yang jumlahnya sangat besar. Sampah-sampah organik di TPA itu diubah menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan dalam bidang pertanian.
Berikut cara pembuatan kompos di TPA:
- Pencacahan
Sampah dari limbah rumah tangga, atau pasar sebelumnya dilakukan proses pencacahan menggunakan mesin pencacah di TPA, hingga ukurannya menjadi kecil-kecil.
- Homogenisasi
Homogenisasi dilakukan untuk mengatur kadar air dan campuran pengomposan. Proses homogenisasi dalam pembuatan kompos di TPA dilakukan dengan proses pengadukan menggunakan mesin khusus pengolahan sampah.
- Proses pengomposan
Sampah-sampah yang sudah melalui proses homogenisasi dan dibubuhkan aktivator kompos, kemudian diletakan di area pengomposan. Gunungan sampah disusun membentuk lajur-lajur, yang ditutup dengan plastik terpal.
Selama proses pengomposan yang membutuhkan waktu sekitar 2 bulan, dilakukan pengontrolan, misal memeriksa suhu, oksigen dan kelembabannya.
- Pengeringan
Setelah kurang lebih 2 bulan, kompos sudah dapat dibuka dan dilakukan pengeringan dengan menjemurnya di bawah terik matahari.
- Sortasi atau pemisahan
Sampah yang telah kering akan dilakukan proses pemisahan antar sampah organik dan anorganik. Proses ini menggunakan magnet yang dapat mengangkat logam-logam. Proses tersebut tidak sepenuhnya dapat memisahkan sampah organik dengan anorganik, maka selanjutnya dilakukan proses pengayakan menggunakan mesin khusus di TPA.
- Penghalusan
Kompos organik dimasukan ke mesin penghalus supaya ukurannya sama.
- Pengolahan kompos menjadi pupuk
Kompos yang sudah dihaluskan, dibuat pupuk dengan menambahkan bahan-bahan pengaya supaya pupuk kompos lebih berkualitas.
Syarat Pembuangan Sampah yang Baik
Syarat pembuangan sampah yang baik, terutama pembuangan sampah di rumah antara lain:
– Memisahkan sampah anorganik dengan organik.
– Terlindungi dari sinar matahari dan hujan.
– Mencegah sampah dihidupi binatang seperti belatung, nyamuk, dan lalat.
– Mudah dijangkau petugas kebersihan.
– Tidak membakar sampah.
Dengan memenuhi syarat di atas, setidaknya telah membantu petugas kebersihan melakukan pekerjaanya dengan mudah.
Tipe Model TPA
Tipe model pembuangan akhir sampah dibangun dengan beberpa tipe seperti open dumping. Model seperti ini sangat sederhana. Sampah dibuang begitu saja tanpa pengaman, kemudian ditinggalkan setelah penuh.
Control landfiil, lebih disaranjan untuk pembangunan TPA. Model TPA ini lebih mengurangi potensi ganguan terhadap lingkungan hidup.
Sedangan tipe model TPA sanitary landfill adalah stadar internasional dalam membangun sebuah TPA. Model seperti ini dilakukan penutupan sampah setiap harinya untuk menghindari gangguan terhadap lingkungan hidup.