Kamis, 19 November 2020

Mengenal dan Memahami Alam Indonesia dengan Program Edukasi Konservasi Alam

Bagikan artikel ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on google

tribun.com

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik hayati maupun non hayati. Keanekaragaman hayati bersumber dari flora dan fauna yang ada di Indonesia, seperti hutan dan keanekaragaman hewan yang tinggal di dalamnya. Saat ini, luas hutan Indonesia mencapai sekitar 120 juta ha, namun pemanfaatan hutan dirasakan masih kurang maksimal. Bahkan kerusakan terhadap lingkungan alam, termasuk hutan, kian marak terjadi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dan pemahaman untuk melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Kekayaan alam yang disertai dengan ketidakpahaman masyarakat Indonesia menjadi cikal bakal adanya upaya edukasi konservasi alam.

Macam-macam Edukasi Konservasi Alam

Edukasi konservasi alam adalah program yang bertujuan untuk memperkenalkan konservasi lingkungan alam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya alam sebagai ekosistem kehidupan. Edukasi konservasi juga memberikan pengetahuan tentang berbagai permasalahan alam, bagaimana mengatasinya dan hubungan timbal balik dengan alam. Upaya ini dapat dilakukan di berbagai kawasan konservasi di Indonesia. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Potensi wisata alam pada kawasan konservasi di Indonesia berada pada 556 unit kawasan konservasi seluas sekitar 27 juta hektar. Menurut fungsinya dikelola sebagai Taman Nasional sebanyak 52 unit, Taman Wisata Alam 118 Unit, Taman Hutan Raya 28 Unit, Taman Buru 11 Unit, Cagar Alam 219 unit, Suaka Margasatwa 72 unit, serta Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam sebanyak 56 unit.

Pemerintah sendiri dalam upaya nya mendukung edukasi konservasi lingkungan telah menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Pada tanggal tersebut juga merupakan tanggal ditetapkannya UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Program ini bisa dilaksanakan di lembaga formal seperti sekolah, atau lembaga nonformal seperti lembaga masyarakat yang peduli akan alam. Program edukasi bisa disampaikan dengan berbagai cara, tidak harus dengan presentasi, bisa juga dengan kegiatan langsung yang berhubungan dengan alam. Misalnya, anak-anak kecil diajak untuk menjadi pengamat sungai, membandingkan air sungai bersih dan air kotor. Itu adalah salah satu pengenalan tentang pencemaran lingkungan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Sebagai salah satu contoh edukasi konservasi hutan dan alam adalah kegiatan edukasi yang dilaksanakan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh salah satu Universitas yang ada di Kabupaten Kuningan. Kegiatan edukasinya melibatkan siswa SMA se-kabupaten kuningan, masyarakat setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Pakar Lingkungan. Rangkaian kegiatannya meliputi lintas alam, out bond, penanaman, pengamatan potensi keanekaragaman hayati, Forum Group Diskusi (FGD), pemutaran film dokumenter dan field trip. Setiap kegiatan edukasi yang dilaksanakan disertai penyampaian materi dan memiliki tujuan pencapaiannya masing-masing.

otomotifxtra.com

Lintas alam dilaksanakan dengan berjalan dari pemukiman warga menuju Lembah Cilengkrang, Kuningan. Perjalananan melewati beberapa pos yang memaparkan materi konservasi sebagai kegiatan pertama untuk mengenalkan upaya konservasi alam kepada siswa dan masyarakat. Kemudian, out bond yang berisi berbagai permainan untuk menghilangkan kejenuhan dan membangun kepribadian yang ditujukan pada alam. Penanaman, kegiatan inti dari edukasi konservasi, dilaksanakan di lahan yang dianggap kritis agar selanjutnya masyarakat bisa memanfaatkan lahan tersebut. Disertai dengan kegiatan pengamatan potensi keanekaragaman hayati agar masyarakat bisa menghargai dan menjaga alam sekitarnya. Untuk mengerti langsung bagaimana keadaan alam di Kabupaten Kuningan, diadakan juga kegiatan forum group diskusi yang membahas berbagai permasalahan alam. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan rekreasi dan pemutaran film dokumenter tentang kelestarian alam, seperti dampak penebangan, dampak perburuan liar, dampak kebakaran.

Konservasi flora dan fauna juga penting untuk Indonesia. Berbagai egiatan edukasi yang dilaksanakan di Kabupaten Kuningan adalah salah satu contoh upaya pengaplikasian edukasi konservasi alam. Tentunya, setiap kegiatan tetap berarah pada tujuan utama, yaitu mengenalkan alam dan memberi pengetahuan untuk melestarikan dan memanfaatkannya. Sebab, alam bukanlah warisan untuk anak cucu, melainkan pinjaman dari mereka agar mereka juga berhak menikmati lestarinya di kehidupan mendatang. Jadi, edukasi konservasi alam tidak berhenti di Kabupaten Kuningan saja, namun juga bisa dilaksanakan di berbagai tempat di Indonesia. Ciptakan edukasi konservasi alam yang melahirkan agen-agen pelestari alam demi keberlangsungan hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Baca juga

1 Komentar

  • Selasa, 5 Januari 2021

    Menurut saya , program mengenal dan memahami alam indonesia dengan edukasi konservasi alam ini , sangat bagus karena program ini mengajak masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara melestarikan alam dengan baik dan pelaksanaan program ini juga tidak dilakukan dengan presentasi saja tapi mengajak untuk terjun langsung ke alam.

Apa komentar kamu?

Jalan Tapak, Tugurejo, Semarang,
Jawa Tengah, 50151
Jam Pelayanan:
Sen – Jum: 08:00 – 16:00 WIB

Temukan Kami

Hubungi Kami

Copyright © 2024. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang