Kota Semarang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dikarenakan letak topografinya yang memiliki wilayah perbukitan dan dataran rendah, yang tidak dimiliki oleh Ibu kota Provinsi lain di Pulau Jawa. Wilayah Kota Semarang dengan perbukitannya (bagian atas) merupakan wilayah yang memiliki cadangan air bersih yang memadai untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Semarang, sedangkan pada wilayah dataran rendah yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir merupakan pusat perekonomian kota. Wilayah perbukitan sebagai penyimpan dan penyedia sumberdaya air bersih di Kota Semarang, saat ini mulai berkembang menjadi pusat kegiatan perekonomian bagi Kota Semarang. Hal ini menyebabkan pada saat terjadi hujan, air hujan hanya lewat dan tidak dapat meresap kedalam tanah (run off) yang diperkirakan menjadi penyebab terjadinya genangan/ banjir pada wilayah dataran rendah Kota Semarang. Sebaran risiko kejadian banjir di Kota Semarang hampir terjadi secara merata pada wilayah dataran rendah.
Pera Resiko Banjir di Kota Semarang
Wilayah yang memiliki risiko terjadi genangan /banjir adalah Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Genuk. Kondisi tersebut dapat meningkat kejadiannya dengan dampak perubahan iklim, dimana curah hujan waktunya lebih singkat dengan intensitas hujan yang lebih tinggi.
Untuk meminimalisir kejadian genangan/ banjir di dataran rendah dan meningkatkan konservasi air untuk terjaminnya ketersediaan air bersih di Kota Semarang, maka Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang sejak beberapa tahun terakhir telah melakukan Kegiatan Konservasi Sumberdaya Air melalui Pekerjaan Pembuatan Lubang Biopori dan Sumur Resapan di wilayah di Kota Semarang.
APAKAH LUBANG RESAPAN BIOPORI DAN SUMUR RESAPAN ITU ?
Sumur Resapan adalah lubang yang dibuat untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah dan atau lapisan batuan pembawa air.
Peta Lokasi Sumur Resapan
Lubang Resapan Biopori adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah, dengan diameter 10 – 25 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang Resapan Biopori ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos dengan cara diisi dengan sampah organik seperti daun daunan, yang hasilnya dapat dipanen setelah beberapa minggu.
Peta Lokasi Lubang Resapan Biopori
Tabel Lokasi Pembuatan Lubang Resapa Biopori Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang 2020
KELURAHAN | LOKASI | VOLUME | SATUAN |
Wonolopo | Embung Wonolopo dan RW 03 | 100 | Lubang |
SMA Negeri 13 Semarang | 100 | Lubang | |
Jatisari | Lingkungan SDN Jatisari | 100 | Lubang |
Podorejo | Lingk RW 03 | 100 | Lubang |
Lingk. Kantor Kelurahan | Lubang | ||
Cepoko | Lingkungan RW 01 | 100 | Lubang |
Srondol Kulon | Kantor Kel. Srondol Kulon | 100 | Lubang |
Lingkungan RW 10 | |||
Srondol Wetan | Lingkungan Kel. Srondol Wetan | 150 | Lubang |
Sambiroto | Lingkungan RW 8 dan RW 06 | 100 | Lubang |
Purwoyoso | Lingkungan RW 10 / PURWOKELING | 100 | Lubang |
Sekaran | Lingkungan RW 02 | 50 | Lubang |
Lingkungan RW 03 | 50 | Lubang | |
Nongkosawit | Lingkungan Kelurahan dan RW 03 | 100 | Lubang |
Tugurejo | Taman Keanekaragaman Hayati DLH Kota Semarang | 40 | Lubang |
Pedalangan | Lingkungan RW 03 | 100 | Lubang |
Gedawang | Lingkungan RT 05 RW 09 | 50 | Lubang |
Kel. Mangunharjo Kec. Tembalang | SMP Negeri 33 Semarang | 20 | Lubang |
Jumlah | 1.360 | Lubang |
Lubang Biopori
Sumur Resapan
1 Komentar
Saya sedih rumah saya banjir, di Sugiopranoto no 86, apakah dirumah saya bisa saya buat biopori dan sumur resapan? Setelah saya melihat lokasi sumur resapan rata-rata di Semarang atas