Masyarakat Kota Semarang kini memiliki taman edukasi lingkungan yang bernama Taman Ecobrick. Lokasinya di samping Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Jalan Tapak, Tugurejo.
Kepala DLH Kota Semarang Sapto Adi Sugihartono mengatakan, Taman Ecobrick ini akan memanfaatkan 20.000 botol ecobrick yang dibuat oleh komunitas dan masyarakat Kota Semarang. “Tujuan di bentuknya program taman ecobrick ini, bagian dari upaya kita Pemkot Semarang untuk mengendalikan sampah plastik yang sudah menjadi sampah,” ujarnya.
Agar tidak terbuang secara bebas, maka jelas Sapto, dikembangkan dengan ecobrick yang di inisiasi atau diperkenalkan oleh Marimas. Targetnya, pada November tahun ini sudah selesai.
“Ke depan di lokasi yang sama akan di bangun bank sampah induk, dan bangunan whorkshop pelatihan edukasi lingkungan. Ke depan juga sudah kita rencanakan lomba taman antar kelurahan menggunakan bahan ecobrick,” terangnya.
Sapto menerangkan, Ecobrick berasal dari kata eco yang berarti ramah lingkungan dan brick yang berarti bata. Jadi Taman Ecobrick ini bentuk nyata ecobrick digunakan sebagai pengganti bata dan menjadi sebuah bangunan. “Satu botol ecobrick berisi 250 gram plastik yang sudah tidak terpakai. Coba kalau dikalikan 20.000 berarti kita menyelamatkan dan memanfaatkan 5 ton plastik,” tegas Sapto.
1 Komentar
Makin ramah aja nih di Semarang.. Kota lain semoga lekas menyusul.
Bandung Udah, Solo udah, Semarang Udah, Jogja Udah.. Mantab memang bisa jadi destinasi wisata.