Kamis, 19 November 2020

0

BLH Usulkan Calon Penerima Kalpataru Kota Semarang

Bagikan artikel ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on google

Dalam rangka mendorong peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan Lingkungan Hidup, maka sejak tahun 1980 pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru pada setiap peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia pada tanggal 5 Juni bagi masyarakat yang telah melakukan usaha luar biasa dalam melakukan pengelolaan Lingkungan Hidup.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Pemerintah Kota Semarang Melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Semarang mendapat tugas untuk mengusulkan tokoh, lembaga, dan perguruan tinggi atau kelompok masyarakat yang secara mandiri/ swadaya telah melakukan pelestarian Lingkungan Hidup yang memberi dampak sosial ekonomi bagi masyarakat Semarang.

Oleh karenanya Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang mengusulkan personil/ kelompok masyarakat/ mahasiswa yang setelah melalui berbagai pengamatan dan petimbangan layak diusulkan sebagai calon penerima Penghargaan Kalpataru, dengan kategori :

  1. Perintis Lingkungan, diberikan kepada warga masyarakat bukan pegawai negeri dan bukan pula tokoh dari organisasi formal yang berhasil mengembangkan dan melestarikan fungsi lingkungan hidup yang merupakan kegiata baru bagi daerah atau kawasannya.
  2. Pengabdi Lingkungan, diberikan kepada petugas lapangan (PPLH, PPNS LH, Penyuluh Lapangan, Petugas Lapangan Kesehatan, Jagawana, Penjaga Pintu Air, TNI, Polri,guru,dan lain-lain) yang mengabdikan diri dalam usaha pelestarian lingkungan hidup.
  3. Penyelamat Lingkungan, diberikan kepada kelompok masyarakat informal (kelompok maysarakat hukum adat, kelompok tani, rukun warga, paguyuban, karang taruna, PKK dan lain-lain) maupun kelompok masyarakat formal (LSM/Ormas, Badan Usaha, Lembaga Penelitian, Lembaga Pendidikan, Koperasi, Asosiasi Profesi, Organisasi Kepemudaan dan lain-lain) yang berhasil melakukan upaya-upaya pelestarian dan pencegahan kerusakan ekosistem; dan
  4. Pembina Lingkungan, diberikan kepada pengusaha atau tokoh masyarakt seperti pendidik, budayawan, wartawan, peneliti, seniman, manager, tokoh lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, pejabat negara dan lain-lain, yang melestarikan fungsi lingkungan hidup, mempunyai pengaruh dan prakarsa untuk penyadaran dan peningkatan peran masyarakat ataupun menemukan teknologi baru yang ramah lingkungan.

Dalam hal ini ada 6 (enam) personil/ tokoh/ kelompok maysarakat/ masyarakat yang diusulkan dengan kategori sebgaai berikut:

No

Nama

Jabatan/ pekerjaan/ Jenis Kegiatan

Kategori

1 Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si Dosen UNNES Pengabdi Lingkungan
2 Anggoro Widhiatmoko, SP Ketua kelompok tani Gunungpati Perintis Lingkungan
3 Suharto Setyo, SH Ketua Kelompok Pengolah Sampah “Ngudi Kamulyan” Sampangan Perintis Lingkungan
4 Ika Yudha Kurniasari, S.KM Ketua Bank Sampah “Resik Becik” Krobokan Perintis Lingkungan
5 Kelompok Studi Lingkungan (KSL) Mahasiswa Fakultas Teknik Lingkungan UNDIP Penyelamat Lingkungan
6 Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KESEMAT) Mahasiswa Fakultas Kelautan UNDIP Penyelamat Lingkungan

Adapun alasan/ latar belakang kegiatan masing-masing calon sehingga diusulkan untuk mendapatkan Penghargaan Kalpataru menurut pengamatan adalah sebagai berikut:

  1. Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si
  • Melakukan pembinaan penanaman mangrove di wilayah pesisir Tambak Rejo yang semula rusak parah akibat abrasi, sekarang mangrove sudah tumbuh subur dan hijau.
  • Mengajarkan inovasi usaha kepada masyarakat Tambak Rejo dalam mengolah buah mangrove menjadi cake, sus, roti, dan kue kering.
  • Membina masyarakat tambak rejo dalam pembibitan tanaman mangrove.
  • Membentuk kelompok Camar pada tahun 2011 yang melakukan penghijauan dan pembibitan yang juga berbanding lurus dengan meningkatnya perekonomian masyarakat.
  • Mengembangkan infrastruktur bangunan PAUD yang dibuat dua lantai untuk ruang PAUD dan rumah pintar bagi masyarakat Tambak rejo untuk belajar dan membaca.
  • Mamfasilitasi kursus dan pelatihan guru PAUD, menyusun manajemen dan kepengurusan PAUD.
  • Mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip 3R (recycle, reuse, reduce).
  • Mengajarkan masyarakat berbagai aneka kerajinan dari sampah plastik yang menjadi celemek, sandal, tas, dan aksesoris gantungan kunci.
  • Melakukan kampanye kesehatan diri dan kesehatan lingkungan (pengobatan rutin peternak dan pengrajin terasi, pelatihan alat pelindung diri untuk peternak dan pengrajin terasi)
  • Mengajarkan pemanfaatan kepala udang yang tadinya adalah limbah menjadi makanan itik.
  • Membentuk dua perajin olahan nugget ikan dan udang.
  • Mengembangkan alat panggang yang ramah lingkungan dengan konsep bentuk oven.
  • Memberdayakan masyarakat pesisir Tapak- Tugurejo sejak tahun 2012 (penelitian ekosistem, pengabdian terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengembangan ekoeduwisata mangrove).
  • Mengajarkan pembuatan tepung umbi-umbian, kebun bergizi dan pengelolaan bandeng ramah lingkungan.
  • Melalukan pelatihan berbahan baku susu dan kebun buah di kelurahan Cepoko.
  1. Anggoro Widhiatmoko, SP
  • Mengelola air hujan bagian atas Kota Semarang dengan adanya waduk mini kapasitas 1.200m³ yang digunakan untuk kegiatan revitalisasi tanaman durian di Kelurahan Bubakan.
  • Pengadaan pupuk kompos untuk beberapa daerah di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang sendiri.
  • Penanaman ratusan tanaman durian tahun 2005.
  • Pengiriman rutin ke kios-kios tanaman hias di Kota Semarang, rata-rata 70.000kg setiap bulan.pengadaan bibit tanaman jati, mahoni dan trembesi untuk PJKA DIY.
  • Pengadaan bibit tanaman pede untuk kabupaten Kudus.
  • Pengadaan bibit tanaman lengkeng, jambu biji, sirkaya, dan durian.
  1. Suharto Setyo, SH
  • Pengelolaan sampah dengan konsep 3R.
  • Membentuk Bank sampah dan Rumah Amal Sampah.
  • Menanam hutan RT dengan tanaman pelindung dan tanaman buah.
  • Pembuatan biopori di RT 3 RW 2 Sampangan.
  • Ketika menjadi ketua RT mewajibkan warga menanam tanaman hidup.
  1. Ika Yudha Kurniasari, S.KM
  • Pendirian bank sampah secara mandiri.
  • Pelatihan dan pengembangan kreativitas produk daur ulang sampah menjadi lapangan pekerjaan.
  • Pengelolaan sampah anorganik.
  • Pembuatan lubang biopori di beberapa titik sebagai resapan air.
  1. Kelompok Studi Lingkungan (KSL)
  • Penyediaan air bersih di desa Rowosari, Semarang.
  • Kegiatan Biopori di desa Rowosari, Semarang
  • Kerjasama pembuatan biopori dan pengelolaan sampah dengan Kecamatan tembalang.
  • Pengabdian masyarakat di Desa Tekelan Salatiga
  • Pembuatan Taman Gantung di kampus (Gedung Kuliah Bersama).
  • Memberikan pelatihan kepada kelompok lingkungan “kapulogo” dalam hal pengurangan resiko longsor.
  1. Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KESEMAT)
  • Mengkampanyekan pentingnya fungsi dan manfaat buah mangrove.
  • Membina kelompok warga dalam mengolaj buah mangrove menjadi tepung, krupuk, bolu dan stik.
  • Membina kelompok pengrajin batik mangrove.
  • Menjadi pembicara aktif dalam forum-forum diskusi pemetaan mangrove.

Baca juga

Apa komentar kamu?

Jalan Tapak, Tugurejo, Semarang,
Jawa Tengah, 50151
Jam Pelayanan:
Sen – Jum: 08:00 – 16:00 WIB

Temukan Kami

Hubungi Kami

Copyright © 2024. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang