Kota Semarang yang menjadi ibu kota Jawa Tengah ini memang kota yang ramai.
Penduduknya yang padat dan berbagai sektor perbelanjaan serta sektor industri juga banyak yang berada di Semarang.
Selain itu sektor pendidikan juga ada di kota Semarang, seperti halnya kampus ternama juga ada di Semarang.
Banyaknya penduduk dan juga keadaan dataran yang ada di Semarang ini menjadi potensi adanya bencana.
Seperti halnya bencana alam di Kota Semarang.
Menurut BPBD Kota Semarang, sudah 38 kali terjadi tanah longsor di Semarang, bukan jumlah yang sedikir tentunya.
Kota Semarang yang memang memiliki daerah perbukitan ini menjadikan potensi tanah longsor.
Untuk itu menjaga lingkungan alam sangatlah penting sebagai salah satu usaha untuk menghindari tanah longsor.
Tidak hanya itu saja, bencana yang terjadi di Semarang juga masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa bencana yang melanda kota Semarang.
1. Tanah Longsor
Badan penanggulangan bencana daerah Kota Semarang pada November 2016, sudah mencatat bahawa Kota Semarang sudah mengalamai bencana longsor sebanyak 38 kali.
Daerah yang cukup parah berada di perumahan Bukit Sari.
Adanya bencana ini juga terjadi karena beberapa hal diantaranya, yaitu banyaknya pembanguan hotel-hotel yang berada di daerah perbukitan, sehingga hal ini menjadikan tanah yang biasanya di sokong oleh pohon sudah tidak ada lagi.
Longsor Semarang tahun 2017 juga terjadi di awal Maret, hanya saja berupa tanah bergerak.
2. Banjir
Kota Semarang memang sering mengalami banjir. Baik banjir yang berskala kecil maupun tinggi.
Beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Kota Semarang yaitu drainase yang masih kurang maksimal.
Adanya pembangunan jalan juga harus di imbangi dengan drainase.
Selain itu adanya industri ataupun bisnis yang menggunakan air bawah tanah juga menjadi penyebabnya.
Banyaknya eksploitasi air bawah tanah menjadikan bencana banjir sering terjadi.
Bencana banjir di Semarang memang berkaitan dengan kerusakan yang terjadi dikarenakan ulah tangan manusia.
3. Pemanasan Global
Banyaknya pembangunan hotel dan pabrik industri di kota besar memang sering terjadi.
Hal ini memanag baik untuk mendukung ekonomi di daerah tersebut.
Tapi, perlu di imbangi juga dengan kelestarian lingkungan.
Seperti halnya penanam penghijuan di jalan-jalan, perumahan dan juga perbukitan.
Suhu yang semakin lama semakin panas inilah yang dinamakan global warming.
Adanya kenaikan suhu ini berkaitan dengan banyaknya karbondiokasida di udara di bandingkan dengan zat yang lainnya.
Penambahan kabodioksida ini biasanya dikarenakan asap kendaraan.
4. Pencemaran
Banyaknya penduduk dan juga banyaknya pengendara ini menjadikan lingkungan semakin tercemar.
Misalnya saja lingkungan udara, sekarang sudah banyak yang tercemar dengan asap kendaaraan.
Selain itu banyaknya industri juga menjadikna adanya pencemaan air.
Apalgi jika di daerah pemukiman, jika industri tersebut tidak memperhatikan lingkungan sekitar, banyak pencemaran yang akan di timbulkan.
5. Penyakit
Kota yang sering terjadi bencana biasanya juga menyebabkan terjadinya penyakit juga. seperti halnya banjir.
Jika terlalu sering terjadi kebanjiran, maka lingkungna sekitar juga akan terkena dampaknya.
Apalagi jika terjadi banjir selama berhari-hari, hal ini akan menjadikan air bersih susah di cari.
Jika sudah demikian akan muncul yang namanya penyakit gatal-gatal, pilek dan penyakit lainnya.
Ayo Jaga Lingkungan
Demikian bencana alam di semarang yang dikarenakan adanya kerusakan lingkungan.
Manusia dan lingkungan haruslah saling menguntungkan, jika salah satu di rusak yang ada hanyalah bencana dan juga musibah yang terjadi.
Jagalah kebersihan lingkungan mulai dari sekitar rumah.
Jangan membuang sampah sembarang yag akan menyebabkan banjir.
Menanam pohon untuk mengimbangi adanya global warming dan juga tanah longsor.
Mulailah menjaga lingkungan dari sekarang.
1 Komentar
pentinya bagi kita, untuk selalu meikirkan hal hal kecil dalam melakukan tindakan, karena menjaga keasrian alam perlu ditanamkan kepada setiap insan.