4 Mahasiswa Semarang Berprestasi dalam Kelola Sampah dan Lingkungan, menjadi mahasiswa memiliki tuntutan lebih dari sekedar belajar. Mahasiswa adalah agent of chage, agent of social dan agent of control. Maksudnya, mahasiswa adalah agen perubahan, agen sosial kemasyarakatan dan agen kontrol sosial pula. mahasiswa harus mampu mengentaskan dan membenahi masalah, paling tidak di lingkungan sekitarnya terlebih dahulu.
Banyak sekali mahasiswa kupu-kupu, yang seusai kuliah langsung pulang ke rumah atau kos-kosan seperti tak memiliki beban begitu saja. Padahal beban masa depan masa depan bangsa terletak di pundak mereka. Bila sekedar belajar, anak SMP juga belajar, maka dari itu harus ada yang lebih dari sekedar belajar. Seperti halnya para mahasiswa berprestasi Semarang berikut ini.
- Mahasiswa Undip Adakan Pengolahan Limbah Sampah
Mahasiswa Undip pengolahan limbah sampah jurusan Public relation adakan kegiatan pengolahan limbah sampah (18/11/17) di SD Islam Al-ma’aif, Jangli, Kota Semarang. Kegiatan tersebut dilakukan karena rupanya banyak anak-anak yang belum paham bencana longsor. Jangli adalah salah satu wilayah rawan longsor di Semarang. Diawali dengan materi bagaimana longsor terjadi dan apa yang harus dilakukan saat longsor, kemudia dilanjut dengan edukasi sampah botol. Bagaimana mengolah sampah plastik botol agar mengurangi pencemaran lingkungan dan sekaligus mampu mendongkrak perekonomian. Meski hanya hal kecil, namun kegiatan tersebut patut diapresiasi.
- Mahasiswa Polines Cipatakan Aplikasi Kurir Sampah
Setelah belakangan aplikasi ojek online booming menggeser ojek konvensional, kini 7 mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang berasal dari program studi Teknik Informatika, dipimpin oleh Rahmawati Putrianasari memperkenalkan aplikasi virtual terbaru Go-Sokan. Aplikasi Go-Sokan mahasiswa Polines merupakan aplikasi pemanggil kurir sampah yang selain mengambil sampah, juga bisa mengambil barang bekas (rosok) dari tempat si pemanggil. Aplikasi ini terhubung dengan kurir sampah (tukang sampah) yang tentunya sudah memakai aplikasi berbasis android ini. Jadi tak perlu lagi risau akibat tumpukan sampah yang menumpuk, karena dengan aplikasi Go-Sokan, sampah akan terangkut dan lingkungan bebas sampah.
- Robot Pemadam Api Mahasiswa Unissula Raih Juara di Amerika
Lingkungan yang padat membuat saluran listrik mau tidak mau harus berjejal padat pula di setiap rumah. Resikonya, kebakaran akibat korsleting listrik akan terjadi. 3 mahasiswa asal Universitas Sultan Agung (Unissula), Semarang, Jawa Tengah, berhasil menggoreskan prestasi membanggakan dalam kontes robotik internasional di Amerika Serikat tahun lalu. Tim robotik wakil Indonesia itu berhasil menjadi juara umum lomba Unnssula cipta robot pemadam api bertajuk Trinity College Fire Fighter Home Robot Contest pada 2-3 April 2016.
Prestasi membanggakan itu ditorehkan oleh Faizal Aminuddin Aziz (22), La Ode Muhamad Idris (21), dan Ahmad Zuhri (21). Mereka tergabung dalam tim Robotik Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula. Robot ciptaan mereka ini sekaligus dapat menjadi solusi atas masalah lingkungan, yakni kebakaran.
- Putri Lingkungan Hidup dari Undip
Hirda Rahma, asal FH Undip terpilih menjadi putri lingkungan hidup kota Semarang. Seperti pemilihan Putra Putri pada umumnya, pemilihan ini terdiri dari tahap audisi, karantina, dan Grand Final. Pada tahap audisi, terpilihlah 20 dari 50 peserta untuk melanjutkan ke tahap karantina. Lalu di tahap karantina, para peserta diberi pengetahuan mengenai lingkungan, personality, modelling, make up class, dan terdapat pula kegiatan tanam mangrove di Tapak Tugu Rejon. Tahap karantina ini berlangsung selama 2 hari, yang kemudian dilanjutkan ke tahap Grand Final pada 18 Maret 2017 di E-Plaza Semarang. Mari kita tunggu aksi nyata dari Hirda untuk lingkungan kota Semarang.
Itulah tadi artikel mengenai beberapa mahasiswa Semarang yang berprestasi dalam bidang kelingkungan. Semoga menginspirasi para pembaca, terima kasih.